Minggu, 30 Agustus 2009

Soekarno Hatta International Airport


Soekarno-Hatta International Airport (IATA: CGK, ICAO: WII) is Indonesia's main gateway from the international communities. Soekarno-Hatta International Airport has a very important role for the mirror state of Indonesia. Airport is named in accordance with the hero and President and First Vice-President of Indonesia, namely Soekarno and Mohammad Hatta.

The airport is often called because of its location Cengkareng area in Cengkareng area, located 20 km from West Jakarta, Jakarta district, Banten.

Soekarno-Hatta Airport is one of the airport with the largest number of Indonesia. Nearly 2 / 3 total Indonesian passenger plane or approximately 32 million people per year through this airport.

Milestone

1980
Work begins with the cost for 4 years. Sainraptel Brice, SAE, Colas together
PT Waskita works as a development.
*
1984
Began operating replaces Kemayoran Airport (domestic flights)
in central Jakarta, and Halim Perdana Kusuma in Jakarta Timur.
*
1992
PTerminal 2 began operations.
*
1993
Company change of status to PT. (Persero) Angkasa Pura II
*
2009
Terminal 3 began operations.


Facility Soekarno-Hatta Airport

Area: 18 km ² Platform: 2 pieces base 2 separated parallel taxiway along the 2400 m
Soekarno-Hatta airport has 4 terminals:

1. Terminal 1 is reserved for domestic flights
2. Terminal 2 is devoted to international flights
3. Terminal 3 is temporarily dikhusukan for domestic flights.
4. Cargo Terminal

Terminals 1 and 2 consist of the 3 subterminal with 1 A, B and C and 2 D, E and F.

Facilities at check-in: 150 check-in counter,
Baggage Facilities klain: 30 pieces,
Facilities Gate: 42 pieces.

The concept of Soekarno-Hatta Airport

One of the main characteristics of the Soekarno-Hatta International Airport is adalaaga local architecture with a tropical garden between the waiting lounge.
The airport was designed by Paul Andreu of French architecture is also designed airport Charles de Gaule Airport, Paris.

Kawah Putih

Bila sedang mengunjungi kota Bandung, cobalah mampir ke Ciwidey. Disini kita akan menemukan tempat wisata yang menarik yaitu Kawah Putih. Ada banyak hal yang bisa kita dapatkan, misalnya di Ciwidey banyak terdapat kebun strawbery. Bahkan, kita dapat memetik sendiri strawbery yang ingin kita beli. Dalam perjalanan menuju kawah, kita akan melewati objek yang menarik seperti rel kereta tua, sawah yang menguning, kebun teh dan hutan pinus. Tempat yang layak untuk kita kunjungi. Kawah putih adalah salah satu obyek wisata yang sering di kunjungi oleh wisatawan local maupun mancanegara.

Sabtu, 29 Agustus 2009

Garuda Wisnu Kencana

Konsep dari komplek Garuda Wisnu Kencana (GWK) Sangat lah hebat.Sebuah mini-city dengan segala fasilitas hiburan, shopping dan tempat rekreasi seluas puluhan hektar. Tentu saja jangan lupakan patung GWK itu sendiri. Rencananya akan menjulang setinggi 128 meter dan konon merupakan yang tertinggi di dunia untuk kategori Statue.

Terletak di kawasan perbukitan dengan view yg menawan seperti Pantai Kuta & Jimbaran di kejauhan, Airport Ngurah Rai dan Pelabuhan benoa. Kamu bisa mencapai GWK melalui beberapa jalur, diantaranya melewati kampus UNUD yg belok2 tapi dapet bonus liat mahasiswi bening, ato direct melalui jalan utama Jimbaran dgn beberapa tikungan2 tajam dan berbahaya.

Proyek GWK sudah dimulai sejak lama. Saya inget pertama mengunjungi GWK Tahun 2007, hampir 60% fasilitas hiburan sudah jadi. Ada 2 stage utama untuk menggelar acara kesenian. Satunya kecil, cocok untuk theater, konser band ABG, atau kesenian daerah. Satunya lagi ukuran jumbo dengan pilar pilar raksasa. Kalo ada acara acara skala nasional/internasional pasti di adakan di GWK.

Berkeliling GWK akan membuat kita kagum. Area yang aslinya bukit batu yang miring terjal disulap menjadi sebuah bangunan raksasa dengan arsitektur mengagumkan. Bukit dipotong potong menjadi pilar pilar raksasa ala bangunan di mesir, tapi tetap dengan style Bali. Mereka memotong2 bukit seperti memotong keju. Edan!

Dibalik semua keindahan, proyek GWK ternyata punya banyak kasus. Proyek GWK dari awal berjalan lancar sampai Bom Bali I meledak. Bali mengalami krisis dan proyek mulai mangkrak. Penduduk lokal mulai berdemo menuntut janji pekerjaan sebagai kompensasi dari pembebasan tanah. Isu korupsi dan penyelewengan dana juga mulai menggerogoti GWK.

Selasa, 11 Agustus 2009

Borobudur Sunrise, Pemandangan Matahari Terbit di Nirwana

Mengagumi kemegahan Borobudur di siang hari dan melihat detail setiap arca dan batu-batu berelief penyusunnya adalah sesuatu yang paling didambakan oleh jutaan orang dari berbagai negara. Namun, tak banyak orang yang menyadari bahwa Borobudur juga memiliki pemandangan unik lain, yaitu pemandangan matahari terbit yang indah dan menerpa tubuh stupa Sang Budha yang bersila di puncak candi yang berdiri sejak abad ke 9 ini.

Bila anda termasuk orang yang belum pernah menikmatinya, maka mencobanya untuk mewarnai datangnya kehidupan baru pada awal tahun tentu akan menjadi pengalaman tak terlupakan. Matahari yang terbit dengan sinar terang setidaknya bisa turut menyemangati anda menjalani kehidupan setahun ke depan, dan yang jelas bisa menjadi sebuah pengingat bahwa kebijaksanaan atau nirwana yang dilambangkan oleh puncak candi ini adalah tujuan utama hidup anda.

Untuk menikmati pemandangan matahari terbit itu, sejak sore hari anda bisa menginap di Hotel Manohara, satu-satunya hotel yang berada di kompleks Candi Borobudur. Atau, anda bisa juga mengikuti paket tur Borobudur Sunrise yang ditawarkan oleh beberapa agen tur. Tanpa itu, anda bahkan tak akan bisa masuk ke kompleks candi dan sunrise pun terlewatkan, sebab pintu gerbang masuk kawasan objek wisata ini baru dibuka sekitar pukul 7.30 WIB.

Bila menginap di Manohara, sebenarnya anda bisa berangkat naik ke Borobudur pada jam berapa pun untuk menikmati sunrise. Namun, pengelola hotel dan beberapa agen tur biasanya akan memberangkatkan anda pukul 3.30 pagi sehingga dapat berjalan santai dan tidak menunggu sunrise terlalu lama. Pemandangan sunrise sendiri biasanya akan bisa dinikmati sekitar pukul 5.00 pagi. Sebaiknya anda membawa jaket untuk mengalahkan hawa dingin dan bila perlu membawa senter untuk penerangan.

Begitu langit di timur tampak mulai terang, anda bisa bersiap untuk melihat gerak gerik matahari memunculkan diri. Sedikit saja sinar kuning kemerahan muncul, itu berarti saat fajar telah tiba di puncak Borobudur yang melambangkan nirwana ini. Sebuah keunikan ketika anda melihat sunrise di Borobudur adalah bahwa matahari seolah datang dari celah antara dua gunung, yaitu Merapi yang menjadi salah satu gunung teraktif di dunia dan Merbabu yang sering disebut kembarannya.

Saat Merapi tengah aktif mengeluarkan lava pijarnya dan kabut tak menutupi, anda bisa melihat guguran lava pijar yang menuju hulu Kali Krasak. Warna lava pijar yang merah membara akan tampak sangat terang, menjadi kontras dengan warna langit yang masih gelap. Januari 2006 lalu, puluhan wisatawan menikmati pemandangan ini dan di tengah aktivitas Merapi yang mulai meningkat akhir-akhir ini, anda tentu berpeluang untuk menikmatinya juga.

Pemandangan lain yang tak kalah menarik adalah desa-desa sekitar Borobudur yang akan tampak bila anda menatap ke bawah. Di desa-desa sekitar itulah, hingga kini pertanian dan kesenian tetap berkembang, setidaknya bisa membantu anda membayangkan kondisi desa sekitar saat candi ini didirikan. Bila kabut tebal sedang menyelimuti, anda masih bisa melihat pepohonan tinggi berwarna hijau yang muncul dari permukaan kabut.

Setiap gerak gerik matahari dapat direkam dari seberapa terang berkas sinar yang menerpa stupa Sang Budha. Kian tinggi matahari, stupa Sang Budha pun semakin terlihat terang, mengubah warna yang semula terlihat hitam menjadi abu-abu cerah. Bila memiliki kamera yang cukup bagus merekam gambar, anda bisa mengabadikan momen saat seberkas sinar matahari menerpa stupa Sang Budha dan membuat satu bagian stupa tersebut lebih terang dari bagian lain.

Saat panas matahari mulai menyengat, itulah saatnya anda mesti turun candi. Namun, jangan khawatir, anda masih bisa mengelilingi desa-desa sekitar Borobudur yang semula hanya bisa dilihat dari atas. Beberapa desa kini ditetapkan sebagai desa wisata. Anda bisa menyaksikan kesibukan penduduk bertani, membuat tembikar, memahat patung dan berbagai aktivitas lainnya. Kehadiran anda di desa itu setidaknya bisa memberi harapan bagi para penduduk yang kini kian sulit menjalani hidup.